Kamis, 28 April 2016

Kenapa Kedua Orangtua Itachi Uchiha Merasa Bangga Kepada Anaknya Hingga Nafas Terakhir Mereka?


Kenapa Kedua Orangtua Itachi Uchiha Merasa Bangga Kepada Anaknya Hingga Nafas Terakhir Mereka?

Ayah Itachi Uchiha sangat bangga padanya karena ia menunjukan ciri-ciri yang paling terhormat dan dihargai di dalam kebudayaan Jepang (didalam ini berpendapat sama halnya seperti Shinobi).
Budaya Jepang yang dimaksud diawal tadi apa sebenarnya? Budaya Jepang yang dihargai dan dihormati dimana seseorang memiliki keteguhan hati, ketekunan dan pengorbanan tanpa pamrih. Kebudayaan itulah yang di miliki Itachi yang membuat kedua orang tuanya bangga menjelang kematiannya didepan mata mereka.
Itachi Uchiha telah menunjukkan tekad paling dalam kesediaannya untuk menanggung begitu banyak rasa sakit dalam rangka untuk mewujudkan filosofinya.

Ayahnya sendiri pu tahu benar tentang kehidupan sang anak yang sebagai orang yang berbakat dan juga seorang agen ganda, sehingga ia menyadari seberapa konsisten Itachi Uchiha yang telah mendorong dirinya untuk mengutamakan kepentingan desa daripada Klan Uchiha.

Dia mengorbankan dirinya sendiri dengan rela menerima semua beban terkait dengan tindakannya. Orangtuanya bangga atas segala tindakan anaknya, Itachi Uchiha adalah seorang shinobi sejati.
Danzo Shimura dan Hokage Ketiga merupakan kedua kubu yang berlawanan dari tiga sifat yang telah disebutkan diatas tadi dan diwujudkan dalam diri seseorang. Danzo Shimura menawakan sebuah pilihan yang ia buat dan putuskan sendiri terhadap Itachi Uchiha yaitu sebuah misi yang dimana ia akan memilih desa atau klannya. Pada dasarnya ia tahu bahwa Itachi akan memilih kebaikan yang lebih besar untuk desanya ketimbang dari klannya sendiri.

Filosofi Itachi ini juga jelas bermanfaat untuk desanya yaitu dengan mengorbankan klan serta keluarga dan sangat mirip dengan kebudayaan asli Jepang itu sendiri. Pernahkah kalian menyadari bahwa patung-patung didalam seri Naruto dalam arc Itachi-shinden merupakan simbol dari sifat alami yang Itachi punya.
Sama halnya dengan motif dari ciptaan atau kerusakan yang berjalan pada seluruh seri Naruto ini. Petapa dari Enam jalur (Sage of the Six Paths) yang seharusnya menjadi shinobi asli yang sempurna dan memiliki kekuatannya yang dibagi menjadi chakra Yin dan Yang.
Dibawah ini merupakan paralel keputusan Itachi Uchiha.

Sebuah keputusan “Salah” didalam dunia shinobi yaitu dimana mereka memikirkan sifat egois dan mementingkan diri sendiri. Tobi atau Obito, Madara, Orochimaru dan Kabuto mereka semua mengisolasi diri sendiri dalam mengejar sebuah kekuasaan mutlak. Mereka berusaha untuk meraih semua kekuatan dengan cara apapun untuk mencapai keinginan mereka sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Naruto mewujudkan tekad yang sama, ketekunan, dan pengorbanan tanpa pamrih yang Itachi, Jiraiya, Kakashi, dan orang tuanya yang telah menunjukkan kepadanya.

Dimana Jiraya dan Kakashi ketika mereka menghadapi Pain dan para orang tua dari shinobi-shinobi muda Konohagakure menghadapi Tobi pada penyerangan Kyubii di desa Konohagakure dan perang dunia shinobi Keempat. Naruto ditakdirkan untuk melawan Sasuke karena ia (Naruto) mengorbankan diri sendiri untuk mengatasi keegoisan demi dunia untuk mencapai perdamaian.

Ini adalah risalah filosofis seorang pria satu generasi yang menghapus seluruh klannya atau kelompoknya untuk kepentingan kedamaian di desa atau negaranya sendiri dengan menggunakan cara kekerasan yang brutal dimana dia harus memilih kedamaian desa atau kehancuran desa didalam sejarah dunia Shinobi hal inilah yang dilakukan seorang Itachi Uchiha.
Serial Naruto Juga bisa dikatakan dengan Cerita dalam perpolitikan sebagaimana terdapat juga didalam sebuah novel dramatis atau serial aksi kekuatan. Seperti yang kita tahu bahwa Masashi Kishimoto sering memberlakukan berbagai hal didalam pembuatan Serial Naruto ini seperti simbolisme, perumpamaan dan mitos yang mungkin atau tidak kalian sadari selama ini.[venesnemel/indra/rvl]

2 komentar: